Purwokerto & Cilacap — Pernah merasa nyeri kepala terus-menerus di sisi wajah, leher terasa pegal, rahang bunyi “klik” saat membuka mulut, atau sulit mengunyah?
Kalau iya, jangan buru-buru menyimpulkan itu migraine. Bisa jadi penyebabnya adalah gangguan sendi rahang, atau disebut TMJ Disorder (Temporomandibular Joint Disorder).
Gangguan ini sering diabaikan karena gejalanya mirip sakit kepala biasa — padahal sumber masalahnya ada di sendi rahang bawah, tempat tulang rahang bertemu dengan tengkorak.
🧠 Apa Itu TMJ Disorder?
TMJ adalah sendi kecil di depan telinga yang menghubungkan rahang bawah dengan tulang tengkorak.
Sendi ini memungkinkan Anda untuk mengunyah, berbicara, dan membuka mulut.
Ketika TMJ mengalami gangguan, bisa terjadi:
- Peradangan sendi,
- Ketegangan otot wajah,
- Atau pergeseran posisi sendi.
Akibatnya, timbul rasa nyeri yang sering menjalar ke wajah, kepala, leher, bahkan bahu.
🩺 drg. Romzi Hanif Sp.BMM(K) menjelaskan:
“Pasien TMJ sering salah diagnosis karena nyerinya terasa seperti migrain. Padahal sumbernya bukan di otak, tapi di sendi rahang.”
⚠️ Gejala TMJ Disorder yang Sering Diabaikan
Perhatikan tanda-tanda berikut — bila muncul bersamaan, besar kemungkinan Anda mengalami gangguan TMJ:
- Nyeri di sekitar rahang, telinga, atau pipi.
- Bunyi “klik” atau “krek” saat membuka atau menutup mulut.
- Sulit membuka mulut lebar.
- Sakit kepala sebelah atau belakang kepala.
- Otot leher dan bahu terasa kaku.
- Kadang disertai telinga berdenging (tinnitus).
🦷 Penyebab Utama TMJ Disorder
Gangguan sendi rahang bisa muncul karena kombinasi faktor:
- Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) saat stres atau tidur.
- Cedera pada rahang.
- Ketidakseimbangan gigitan (maloklusi).
- Posisi gigi hilang yang tidak segera diganti.
- Tekanan emosional dan stres yang membuat otot wajah tegang.
⚙️ Pemeriksaan & Penanganan TMJ di drg. Romzi Hanif Sp.BMM(K)
Di BedahMulut.com, drg. Romzi menggunakan pendekatan menyeluruh berbasis digital imaging (CBCT dan panoramic X-ray) untuk memastikan diagnosis TMJ secara akurat.
Langkah pemeriksaan:
- Evaluasi Klinis Sendi Rahang & Otot Wajah.
- Rontgen Panoramik atau CBCT 3D.
 Untuk melihat struktur sendi dan posisi rahang.
- Analisis Gigitan & Pola Mengunyah.
- Konsultasi Personal & Rencana Terapi.
Pilihan terapi yang umum dilakukan:
- Terapi konservatif: relaksasi otot, kompres hangat, latihan rahang ringan.
- Splint Therapy (Night Guard): membantu mengurangi tekanan saat tidur.
- Koreksi gigitan / implan: bila penyebabnya karena gigi hilang atau posisi gigi tidak seimbang.
- Terapi kombinasi medis dan fisioterapi rahang.
💬 Testimoni Pasien
“Saya sering sakit kepala sebelah selama berbulan-bulan. Setelah diperiksa oleh drg. Romzi, ternyata sendi rahang saya miring. Setelah terapi dan pakai alat pelindung gigi, sekarang nyerinya hilang total.”
— Ira, 30 tahun, Purwokerto
“Awalnya dikira vertigo, tapi ternyata TMJ. Setelah penanganan di drg. Romzi, rahang saya gak bunyi lagi, kepala juga gak berat.”
— Dian, 27 tahun, Cilacap
❓ FAQ
Q: Apa bedanya sakit kepala karena TMJ dan migrain biasa?
A: Nyeri TMJ sering disertai bunyi “klik” di rahang, nyeri di pipi/telinga, dan sulit membuka mulut. Migrain umumnya tidak demikian.
Q: Apakah TMJ bisa sembuh total?
A: Bisa, tergantung penyebabnya. Sebagian besar pasien membaik dengan terapi konservatif dan latihan rahang.
Q: Apakah perlu operasi untuk TMJ?
A: Hanya pada kasus berat yang disertai kerusakan sendi parah. Mayoritas cukup dengan terapi non-bedah.
🧠 Kesimpulan
Tidak semua nyeri kepala adalah migrain.
Kalau disertai bunyi di rahang, sulit membuka mulut, atau nyeri di sisi wajah, bisa jadi itu TMJ Disorder.
Segera konsultasikan ke drg. Romzi Hanif Sp.BMM(K), Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial di
🌐 BedahMulut.com
untuk penanganan Simple, Safe, Smart Surgery — karena senyum sehat dimulai dari sendi rahang yang seimbang.
TMJ Purwokerto • TMJ Cilacap • nyeri kepala bukan migrain • drg Romzi Hanif Sp.BMM(K) • gangguan sendi rahang • terapi TMJ Banyumas • CBCT rahang Purwokerto • fisioterapi rahang Cilacap

